Langsung ke konten utama

Rasional Memilih Ponsel

Belum lama istri saya membeli ponsel Infinix Note 3 Pro. Ponsel bertubuh bongsor yang cakep. Saya pun tertarik ketika pertama kali melihat fisik ponsel ini. Beda ketika melihat dari gambar dengan versi aslinya.

Istri saya dulu fanatik dengan Samsung. Punya tablet Samsung Galaxy Tab. Ponselnya pun Samsung Core 2 Duo. Tapi saya berhasil meyakinkan untuk mencari tahu tentang merk-merk ponsel lain.

Tidak ada yang salah dengan Samsung. Layanan purnajualnya oke banget. Tapi untuk perbandingan harga/kualitas produk, ya harus diperbandingkan dengan merk lain.

Sebelum memutuskan membeli Infinix Note 3 Pro, saya membuatkan tabel perbandingan. Pertimbangan utama, istri ingin memiliki ponsel dengan layar yang besar. Bukan seperti tablet. Mungkin phablet kali ya. Dana yang tersedia sekitar Rp2.500.000. Dengan dua poin tersebut, mari berburu!

Cari Spesifikasi & harga

Tempat utama mencari spesifikasi ponsel adalah GSMArena dan PhoneArena. Untuk harga, saya mencari di situs resmi ponsel. Bisa juga berkunjung ke toko resmi yang menjual ponsel tersebut.

Buat tabel

Dan... ini dia hasil berburu. Setelah dibuat tabel jadi mudah membuat keputusannya. Ya kan? Ya kan? *maksa*


Walau sudah dibuat seperti ini, ada sedikit unsur ketertarikan kimiawi akhirnya yakin 100% memilih Infinix Note 3 Pro. Ceritanya begini.

Ketika mau membeli, sudah direncanakan untuk melihat fisik asli ponsel alternatif yang ada di tabel. Toko pertama yang didatangi adalah toko yang menjual Infinix. Dan mata kami langsung tertuju ke sebuah ponsel. Ternyata ponsel itu adalah Infinix Note 3 Pro. Langsung jatuh cinta sama bentuk fisiknya. Ponsel lain jadi terlihat biasa. Keputusan langsung dibuat. Cuma satu yang bingung, yaitu masalah warna. Yang dipajang warna Abu-abu. Istri suka dengan warna Emas. Takut kecewa dengan warna emas, karena yang abu-abu cakep banget, akhir memilih yang warna abu-abu seusai yang dipajang.

Beda orang, beda kriteria. Dengan membuat tabel seperti ini akan mempermudah dalam memilih. Apapun kriterianya (dan bisa produk apa saja). Khusus untuk yang memperhitungkan kualitas kamera, perlu berkunjung ke situs-situs atau vlog yang mengulas ponsel. Mereka pasti membahas kualitas kamera. Karena besar megapixel tidak berbanding lurus dengan kualitas hasil foto. Pengulas ponsel favorit adalah Ponselmu.

Komentar

  1. Kalau dibuatkan tabelnya jadi ketahuan ya bedanya ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyes. Jadi kita tidak membeli merk. Yang dibeli adalah produk terbaik dengan uang yang dimiliki.

      "Be smart buyer", kata istri saya.

      Hapus
  2. Kalau dibuat tabel semakin terlihat bedanya, sehingga menimbulkan kayakinan sekaligus kebingungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apa yang membuat semakin bingung?

      Seandainya posisi di tabel seimbang, tambahkan lagi poin-poin yang ingin dinilai. Pasti bakal ada yang beda.

      Hapus
  3. Cakep neh dibikin tabel ini, jadi tahu ponsel yang sesuai kebutuhan dan budget

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya situs GSMArena atau Phonearena menyediakan fitur perbandingan antar ponsel. Sebagian besar ponsel ada. Kebetulan untuk ponsel yang diincar kemarin, spesifikasinya belum tersedia di kedua situs tersebut. Akhirnya buat tabel sendiri.

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Blankon 10 Tambora: Cantik, Responsif Tapi Kutuan

Orang Indonesia punya beberapa distro Linux buatan sendiri. Tapi melihat tangkapan layar distro mereka malah membuat tidak tertarik untuk menggunakannya. Tidak ada keindahan. Sepertinya hanya sekedar pasang ini-pasang itu lalu diberi nama. Kemarin saya memasang Blankon 10 Tambora. Ini kali pertama saya memasang distro Linux Indonesia. Tampilan desktop beda dan terlihat bagus. TAMPILAN Blankon X Tambora berbasis Debian. Desktop Enviroment (DE) yang digunakan Manokwari. Racikan sendiri. Sepertinya racikan dari Gnome. Keren! Ada panel kiri untuk aplikasi dan panel kanan untuk jalan pintas untuk fungsi-fungsi operasi yang sering digunakan. Tampilan dock bikin makin imut. Secara keseluruhan tampilan Blankon X Tambora bagus, eh jangan bagus, kayak Pak Tino Sidin saja. Tampilan Blankon X Tambora sangat cantik. PERFORMA Awalnya ragu menggunakan distro ini karena menggunakan Gnome. Gnome cantik tapi berat. Laptop saya kuno. Pernah pakai Gnome tapi langsung ganti distro lain.

Ngeblog Untuk Adsense

Saya pernah mempunyai akun di Blogspot sebelumnya. Sudah lama sekali. Lupa alamatnya apa. Itu sebelum Blogspot diakuisisi oleh Google. Ngeblog di Blogspot tidak bertahan lama. Karena tidak suka dengan tampilannya yang cupu. Beda dengan Wordpress yang tampilan dan fiturnya profesional. Berarti ini blog yang kedua di Blogspot. Tertarik lagi menggunakan ini semata-mata supaya mempermudah untuk bisa mendaftar Adsense. Membaca blogger-blogger bisa mendapat penghasilan tambahan dari Adsense membuat tergiur. Bisa sih menggunakan Wordpress tapi tidak bisa di Wordpress.com, melainkan harus menggunakan hosting sendiri. Hosting sendiri artinya harus membayar biaya sewa hosting dan sewa domain. Padahal belum tentu sukses proyeknya. He he he. Blogspot dan Adsense dimiliki Google. Jadi sepertinya lebih mudah untuk diterima keanggotaan Adsense. Layanan Blogspot pun gratis. Terlihat menarik kan. Makanya sekarang membuat akun blog lagi disini. Tapi saya masih belum tahu topik spesifik yang ma